Social Icons

Pages

Minggu, 20 Maret 2011

Aku, Menulis dan Penulis-penulis berbakat

Selamat jumpa lagi, udah lama ya gag posting soalnya agak sibuk sih di sekolah,
Recently, pas liburan ini aku sering pinjem novel2 krn boring seminggu di rumah.
Tapi dari beberapa novel itu ada satu yang membuat mataku terbelalak.
Bukan karena critanya romantis atau remaja bgt.
Entah mengapa aku gag bisa melupakan sosok Ardi dalam tokoh itu. (Like this:::KOMIK HATI)


Selain ceritanya yg menarik, aku juga kagum sama penulisnya.
Hampir 3 hari, aku browsing cari2 info ttg dia, taunya hari ini baru dapet.(pas hari ke3)
Dlm novel ittu tercantum nama Delfi A. Halim tapi setelah berpetualang di dunia maya. Eh tau2 penulis novel itu bernama Queen Soraya. Banyak juga novel2 lain yg pernah ia tulis...


Dari facebook uda aku confirm jg jd temenku (alhamdulillah uda di reg), Blogger yang juga curahan hatinya (sama ky gue), hohhoo
Selain itu yang paling aku senengin dari dia adalah informasi tentang penerbit2 yang sesuai dengan karya kita.
Ampun deh, sebelumnya aku jg uda dpet 5 penerbit tapi lama bgt confirmnya.
Semoga ada penerbit yg mau menerbitkan akuuuu (eh karyaku mksudnya) :)


Doakan teman-teman supaya hobiku bisa tersalurkan.
Asal kalian tw, aku sempat mimpi jd penulis terkenal lohh... hohohoo (tampang:berharap)
Dari EsEmpe aku uda bwt 1 novel mskipun ceritanya pasaran bgt tp aku salut bisa nyelesein novel itu (meskipun yg baca hnya teman2ku waktu itu)


Meskipun cita-citaku di bidang kesehatan,
Semoga buku2 yg mama berikan padaku berguna (Kiat menulis cerita pendek:172 hlm dan Pengajaran yang kreatif dan menarik:456 hlm) tidak sia-sia.
Ya Allah mudahkanlah hambamu yg sangat kecil ini utk bisa menapakkan kaki bijak di muka bumi ini.
Tanpamu aku hilang, tanpamu aku lenyap..






Ini salah satu postingan dari Kak Queen Soraya, (maaf mb, ngopi)hohoho...good job deh bwt Kakak!




Salah satu penentu lolos atau tidaknya naskah di meja redaksi adalah MENCARI PENERBIT YANG COCOK BUAT NASKAH KITA.
See, ini kadang diabaikan oleh para penulis pemula karena mereka belum sadar bahwa kejelian menentukan suatu penerbit adalah langkah awal menembus dunia penerbitan.
Salah satu guru yang udah gw  anggap kayak bapak sendiri, sosok yg sangat gw kagumi dan gw hormati, Pak Fred, seorang penulis skenario senior luar biasa yang juga merupakan  senior editor di RCTI, pernah berkata pada gw, “Tiap Production House alias PH punya karakteristik tersendiri. Kalau kamu jeli memerhatikan, maka kamu akan bisa melihat secara nyata perbedaan antara FTV garapan Sinemart, Multivition Plus, MD Entertainment, dan PH2 lainnya.”
Nah, hal ini tidak hanya berlaku buat PH2 skala nasional, namun juga SANGAT-SANGAT berlaku buat DUNIA PENERBITAN.
Banyak sekali kasus yang terjadi dan ini juga pernah gw alami sendiri. Pada awal pembuatannya, gw pernah mengirimkan naskah Uglyphobia ke penerbit GagasMedia dan ditolak. Alih-alih membakar naskah itu, gw malah menawarkannya ke Penerbit Gramedia. Hasilnya? Naskah itu malah diterbitkan. Dengan kata lain, saat naskah gw ditolak oleh Penerbit GagasMedia, bukan berarti naskah gw BENAR-BENAR TIDAK LAYAK TERBIT. Tetapi, yang terjadi adalah, karena NASKAH GW TIDAK SESUAI DENGAN TIPE/KARAKTERISTIK NASKAH2 YANG DITERBITKAN OLEH GAGASMEDIA, NAMUN LEBIH SESUAI DENGAN TIPE/KARAKTERISTIK NASKAH2 YANG DITERBITKAN OLEH PENERBIT GRAMEDIA.
Masalah “Karakteristik” ini, juga tidak hanya terjadi secara silang antar penerbit. Perbedaan tipe naskah2 yang ada juga terjadi dalam satu penerbit melalui perbedaan gendre.
Contoh globalnya dapat kita lihat pada Penerbit Gramedia Pustaka Utama dengan jenis2 novelnya yang ter-Group menjadi beberapa jenis, dilihat dari sisi umur pembaca atau isi naskah novel itu sendiri.
Antara lain:
a. FamLit (family Literature), buku novel untuk anak-anak
b. TeenLit (Tenager Literature) Novel remaja usia 13-20 tahun
c. ChicLit (chic Literature) Novel2 wanita dewasa usia 25-3oan
d.  MetroPop Novel2 yang isinya tentang gaya hidup komunitas urban yang berbau metropolis.
e. Lain-lain
Secara global antar penerbit2 besar di Indonesia, kita bisa melihat perbedaannya adalah dari:  Jenis2 novel terbitan Gramedia Pustaka Utama itu renyah dan manis2 (gw gak tau enaknya dibilang apa. Tapi di mata gw pribadi, terkesan seperti itu). Sedangkan GagasMedia, gaya penceritaan novel2 terbitan mereka terkesan blak-blakan, terbuka, apa adanya, dan terkadang “liar”. Lain lagi dengan  Penerbit Mizan, seperti yang kita ketahui bersama, dalam setiap naskah2nya akan tercium bau ke-Islamian.
Nah, untuk menentukan penerbit mana yang akan kita kirimkan naskah, menurut gw ada 2 cara. Biar lebih gampang di inget, gw sebut aja BEFORE and AFTER
A. BEFORE
Yaitu menentukan penerbit dahulu, baru menulis naskah  yang akan ditujukan untuk penerbit tersebut.
Secara gamblangnya, setelah kita pilih penerbit mana yang akan kita kirimkan naskah, (misalkan kita pilih penerbit Gramedia) maka naskah yang akan kita tulis sebaiknya disesuaikan dengan naskah2 penerbit Gramedia yang sudah pernah diterbitkan. Caranya dengan mempelajari karakteristik atau ciri khas apa sih yang terkandung dalam naskah2 itu? Hingga  naskah yang kita buat tidak melenceng dari sisi pemilihan tema dan gaya penulisan penerbit yang bersangkutan.
B. AFTER
Menulis naskah dahulu, baru menentukan penerbit kemudian.
Setelah kita selesai menulis naskah, kita perlu membacanya sekali lagi dan meyakinkan diri kita, bahwa tema dan gaya penulisan naskah yang kita tulis ini lebih mendekati karakteristik penerbit yang mana? Apakah penerbit A, B, ato C? Jika kita sudah yakin, barulah kita kirim ke penerbit tersebut.
Yup. Hal di atas adalah hal yang sangat simpel, sebetulnya. Tapi kalau kalian memiliki kejelian akan tips dan trik di atas, bisa jadi akan meningkatkan persentase kemungkinan diterimanya naskah yang kalian buat.
Oke, selamat mencoba!!!
Salam
QUEEN SORAYA














Imagination is live my adventure>>Sanyya>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Welc0me to my Website...Sun^_^

Sample Text

Assalamualaikum wr. wb.