Social Icons

Pages

Minggu, 19 September 2010

SekiLas tentang EMOSI

EMOSI singkatan dari Ten Limo SMA Sidji

Aku rindu kaLiand....
Akyu kangend kaLiand....
Kapan kita bisa seKelas lagy....
Meskipun kita msie satu skuL..
Tapi aku pengen kita tetap always p0LepeL...




Inilah kenangan kita....
>>>> my albums<<<<<




Sabtu, 18 September 2010

Clasmeet @Smanesa

CLASMEET
                Kali ini SMANESA mengadakan clasmeet yang cukup berbeda dengan yang sebelumnya. Jika clasmeet pada semester pertama lebih mengundang keceriaan dan banyak tawa, seperti lomba tangkap belut, meletuskan balon, dan lain-lain  seperti perlombaan di RT-RT itu loh!!!
Tapi pada semester dua ini, SMANESA menggelar clasmeet bertemakan POS (Pekan Olahraga Sekolah). Yang lebih menunjukkan kekompakan dan kerjakeras masing-masing timnya. Senin, tepatnya pada tanggal 14 Juni 2010  (liat di kalender). Warga SMANESA antusias melaksanakan upacara pembukaan POS dilapangan tengah sekolah dengan mengenakan seragam olahraga masing-masing.               
Sebagian dari perwakilan kelas berkumpul dihalaman depan sekolah untuk mempersiapkan barisannya menuju lapangan tengah untuk mempromosikan kelasnya, hehehe maksudnya untuk mengenalkan kelasnya yang akan bertanding. Tak jarang juga banyak teriakan-teriakan dari kelas lain yang menggegerkan lapangan upacara kali itu. Udah tahu kan suasana pembukaan clasmeet ini, pasti kalian bisa membayangkan sendiri. Nah !! sekarang kita akan mengobservasi jalanya clasmeet ini, yukk!!! (gag segitunya kale!!)
Suasana riuh tampak memadati lapangan basket kala itu. Meskipun mentari mulai berteriak-teriak saking panasnya, tapi hentakan yel-yel terdengar sangat heboh dari berbagai kelompok pendukung masing-masing kelasnya. Yah, maklumlah karena kala itu sedang digelar pertandingan futsal masing-masing kelas. Bahkan, para suporter lebih semangat daripada yang bertanding. Ada yang menggebuk drum, memukul barang-barang bekas seperti botol aqua, bahkan peralatan kebersihan kelas pun juga menjadi korban keganasan para siswa, seperti sapu, cikrak, sulak dan lain sebagainya.
Selain hebohnya suasana pertandingan futsal, ada dua ajang perlombaan lain yaitu voli dan basket. Pertandingan voli yang diadakan di lapangan tengah SMANESA juga g’ kalah meriah lohh!!. Bahkan banyak warga SMANESA yang terus-terusan memanggil nama pemain faforitnya. Salah satunya yang paling dibanggain yaitu Junanto, siswa kelas A-1 ini banyak juga loh yang mendukung dan ngefens berat apalagi gayanya itu  super keren (kata cewek-cewek SMANESA, pokoknya congratz deh buat kamu semoga eksis selalu). Udah ah ngomongin orang, entar malah tambah eksis orangnya, hehehe.
Di ajang perlombaan basket juga g’ kalah seru pokoknya. Seperti biasa, banyak suporter yang menggila dibuat para pemainnya yang jago-jago. Bukan kaya’ ayam jago tapi maen basketnya yang jago-jago. Hentakan suara drum juga menambah kemeriahan suasana pertandingan. Pokoknya rame banget kaya’ piala dunia di Afsel, maklumlah warga SMANESA kan selalu kompak dan hebohnya selangit gitu deh.
Tapi selain meriahnya suasana clasmeet ini, mereka (anggota tim) selalu menjaga seportifitas yang tinggi agar suasana pertandingan berjalan dengan khidmat. Membuktikan bahwa warga SMANESA itu selalu menjaga persaudaraan antar sesama makhluknya (manusia, bukanya jin dan setan).

Kesenangan dan keceriaan tampak di wajah para siswa-siswi. Pasalnya, kesetresannya setelah menghadapi UAS terbayarkan dengan clasmeet ini. Dan buat siswa-siswi kelas satu (yang bentar lagi kelas dua kalau naik), sekalian juga untuk puas-puasin bersenang-senang dengan teman-teman sekelasnya karena di kelas dua nanti bakalan pisah. Untuk kelas dua yang akan naek di kelas tiga jangan terlalu heboh dengan teman sekelasnya karena di kelas tiga entar tetep satu kelas juga, kalau tambah bosan liat muka teman-temannya gimana coba!!!!
CLASMEET KALI INI POKOKNYA TAKKAN TERLUPAKAN !!!
KENANGANMU TAKKAN PERNAH KITA LUPAKAN <<<<<<<<  S.O.B.A.T >>>>>>>

Cerpen_ku 4

Karenamu ku berubah ...

Siang hari ini hawa semakin panas. Mentari pun seakan menyebar ke seluruh lapisan bumi. Mulutku ternganga, karena tenggorokanku yang mulai kering kerontang. Ingin rasanya menghilangkan dahagaku ini. Kutengokkan kepalaku ke belakang melihat kedua sobatku yang sedari tadi hanya melingak-linguk tak tahu tujuan. Mungkin sudah habis kale’, bahan yang akan dijadikan mereka untuk dikerjai.
          Aku sama sekali merasa tidak mood untuk berbuat apapun. Soal-soal fisika di papan tulis ini, seakan melayang-layang bagaikan sebuah jus jeruk yang segar. Ingin rasanya aku beranjak menuju ke kantin dan juga ingin kabur karena pelajaran-pelajaran yang membosankan ini.
          Entah, akhir-akhir ini cuaca begitu cerah tetapi semakin panasnya hawa di lingkungan sekitar. Mungkin lapisan ozon yang mulai menipis. Dan karena banyak terjadi global warming atau apalah...
****
          “Tet.....tett...........tettt !!!!!!!!!! terdengar bunyi bel tanda beristirahat yang mulai membuyarkan lamunanku. Langsung kutarik erat tangan Vina dan Reksa tanpa menghiraukan jeritan mereka.
          “Mbak, jus jeruknya empat yah !!!”, pintaku pada seorang pelayan kantin. Kulihat kedua sobatku yang langsung berstrategi untuk menjahili murid-murid di kantin ini. “Ahh, betapa segarnya jus ini, bagaikan surga dunia rasanya. Sampai-sampai dua gelas jus ini tak tersisa dimejaku. Akupun jadi bersemangat seperti biasannya.
          “Hey cewek cupu !!! minggir dong, ini meja gue !”, bentak Vina pada seorang cewek culun berkacamata yang sedang duduk di bangku kantin. “Iya !! emang loe mau kalau kacamatamu itu kubuang ke selokan”, lanjutku sambil merebut kacamata darinya. “Ini meja kita tahu, kita kan pengen dekat dengan taman jadi loe minggir dehh !!”, kata Reksa yang tak kalah jayus.
          De’Girlstair, itulah nama geng kita. Siapa sih yang nggak kenal kita ? Bahkan cowok-cowok pun pada ngantri cuma untuk kenal kita doang. Pokoknya kita hobi banget deh ngerjain orang. Tapi kalau soal barang-barang terbaru, kami selalu up to date deh pokoknya. Sehari-haripun kita selalu bahagia seperti ini. Digandrungi banyak cowok-cowok yang keren dan tajir.
****
          Tapi, kali ini ada yang mulai mengganjal dipikiranku. Entah apa yang kurasaka ini apa memang dari hati yang terdalam. Aku melihat dirinya sewaktu aku berada di kantin. Setelah aku menyiram temannya yang lugu itu dengan air minum. Kelihatannya dia marah padaku tapi dia tak membalasku dan langsung mengacuhkanku.
          Dia adalah Reihan. Dan baru kusadari ternyata dia bersebelahan kelas denganku. Di mataku dia begitu menawan. Tubuhnya yang ideal dan tinggi, apalagi wajahnya begitu tampan menurutku. Sebetulnya bukan itu yang aku suka darinya. Tetapi karena sifatnya yang pendiam itu beda dari setiap cowok manapun dan bisa membuatku terpana pada pandangan pertama. Apalagi dia juga smart dan pernah menjuarai di perlombaan astronomi.
          Dari semua itu, kini aku merasa ada yang berbeda. Sudah kucoba untuk melupakannya tetapi tetap saja tak bisa. Dia selalu ada dipikiranku. Setiap aku melangkah, tetap saja hanya angannya yang ada di benakku.
          Hingga suatu hari aku memberanikan diri untuk meminta maaf padanya tentang kejadian dulu, meskipun aku sedikit gengsi. Tetapi dia malah menyuruhku untuk meminta maaf kepada temannya yang aku kerjain. Padahal temannya itu tak marah padaku. Entah kenapa dia selalu membenciku. Dia bicara padaku kalau seseorang itu tidak selamanya bisa dipermainkan.
****
          “Rei, elo masih marah sama gue yahh !!”, kataku padanya sambil ku pegang tangannya. “Hey, cewek belagu kenapa sih kamu selalu mendekati aku, apa jangan-jangan kamu akan membuatku jadi korbanmu selanjutnya”, bentaknya padaku dan langsung pergi menampakkanku.
          Rasanya hatiku ini begitu hancur. Selama ini tak seorang pun yang berani bicara kasar padaku. Tetapi dia.....                            Apa sih salahku padanya sehingga dia begitu marah padaku. Selama ini banyak cowok yang aku tolak, tetapi mengapa malah sebaliknya. Dan berapa kali aku mempermainkan seorang cowok, sekarang aku yang mengalami buah dari perlakuanku itu sendiri. Aku merasa kali ini menemukan cinta pertama tapi itu tak mungkin bagiku.
          Akupun mulai sadar akan kebodohanku selama ini. Mungkin dia tak menyukai sifatku selama ini. Yang mudah merayu seseorang. Dan karena ucapannya itu aku jadi sadar. Betapa jeleknya hatiku ini di matanya.
          Berhari-hari kucoba untuk menjalani hidup menjadi yang lebih baik. Sifatku yang dulu kini tak bersisa. Sampai kedua sobatku mulai membenciku, tapi tak kuhiraukan mereka. Karena hanya dia yang selalu ada di pikiranku. Kurelakan semua hanya untuk dirinya. Memang hanya dia seorang yang selalu terbayang.
          Selama ini aku hanya menjalani hidup sendiri. Mungkin karena karma, apa yang telah aku lakukan pada teman-temanku. Mungkin mereka tak percaya kalau aku telah berubah. Dulu aku memiliki segalanya. Teman, kecantikan, dan penampilan. Tapi sekarang......
****
          Hingga pada waktu partnight di sekolah.....
Aku hanyalah seorang diri. Dengan gaunku yang sederhana. Aku tak mengharapkan apapun untuk diriku ini. Tetapi malah kekecewaan yang menghampiriku. Aku melihat Reihan bersama seorang cewek. Meskipun dia bukan siapa-siapaku tapi aku merasa kecewa sekali. Reihan yang sangat indah dimataku saat itu, malah membuatku jatuh. Apa gunanya selama ini aku berkorban terus deminya. Aku telah kehilangan semua hidupku karenanya. Kini tiada guna lagi semuanya.
          Malam ini aku merasa kecewa sekali padanya. Derai air mata jatuh di pelupuk mataku. Menggenang lalu jatuh. Aku tak tahan melihatnya lagi. Langsung kubergegas meninggalkan tempat ini. Meskipun hujan deras mengguyur tubuhku ini. Aku terus berjalan tak tentu arah. Semua pikiranku telah terbang malam ini.
          “Ya Allah ampuni kesalahanku selama ini, inikah cobaanmu untuk diriku yang bejat ini”, teriakku. Aku seperti tak sanggup menghadapi tantanganmu ini Ya Allah.
          Tiba-tiba aku merasa ada yang menyentuh pundakku ini. Kutengokkan badanku yang lemas ini. Kupejamkan mataku berkali-kali dan ternyata aku tak bermimpi. Dia memang Reihan.
          “Rei, kenapa kamu kesini, bukannya kamu bersama cewek kamu”, kataku sedikit keras karena hujan deras yang mengguyur kami. “Itu bukan cewekku Tiara”, jawabnya singkat yang membuatku kaget tak percaya. “Sebenarnya aku pengen ngomong sama kamu malam ini”, kata Reihan sambil menggenggam erat kedua tanganku.
          “Aku sayang kamu Ra !!!”, katanya tiba-tiba. Maafkan aku jika selama ini aku berusaha untuk merubah hidup kamu. Bahkan kejadian tadi sengaja aku rencanain buat kamu. Kamu lebih cantik Ra, jika seperti ini”, sambungnya. Kepeluk tubuhnya erat. “Aku juga sayang kamu Rei”, balasku. Terimakasih buat semua yang kamu lakukan buatku. Kau membuat hidupku menjadi lebih baik. Aku berjanji takkan mengecewakanmu untuk selamanya......

Cinta kami bagaikan panasnya api dan dinginnya air. Salah satu sifat itu mengalahkan sifat yang lainnya. Sehingga menjadi sebuah cinta yang utuh. Penuh dengan semangat dan pengorbanan. Dengan hilangnya panas api tersebut berubah menjadi sebuah semangat untuk pengorbanan cinta abadi......







THE END

Cerpen_ku 3

Sang Pemimpi


Sambut hari baru di depanmu
Sambung mimpi siap tuk melangkah
Raih tanganku jika kau ragu
Bila terjatuh ku kan menjaga
Kita telah berjanji bersama
Taklukan dunia ini

Menghadapi segala tantangan
Bersama mengejar mimpi-mimpi
Berteriaklah hai sang pemimpi
Kita takkan berhenti di sini
Kita telah berjanji bersama
Taklukan dunia ini
Menghadapi segala tantangan
Bersama.......

Bersyukurlah pada yang maha kuasa
Hargailah orang-orang yang menyayangimu
Yang selalu ada setia di sisimu
Siapapun jangan kau pernah sakiti
Dalam pencarian jati dirimu
Dan semua yang kau impikan
Tegarlah sang pemimpi



Mengejar Sebuah Mimpi
Pancaran terik mentari tak menghentikan langkah kakiku. Mentari pun mulai menunjukkan cahayanya. Dan hembusan angin pagi tampak membekaskan aura sejuknya. Keringatku yang  bercucuran tak kuhiraukan sekalipun. Meskipun ragaku telah letih, tapi aku terus bersemangat karena kedua sobatku ini yang selalu ada menemaniku.  Sodiq dan Ardo itulah nama mereka.
Kami mulai berjuang bersama sejak masuk SMA ini. Mengangkut ikan-ikan hasil pelayaran, itulah satu-satunya jalan hidup kami. Dari pinggiran Pantai Damas sampai pasar tradisional, kurang lebih sekitar dua kilo meter yang kami tempuh setiap harinya untuk mengangkut berkilo-kilogram ikan ini. Bersama dengan buruh-buruh angkut lainnya kami berjuang bersama mengadu nasib.
            Memang, kami bertiga adalah yang termuda disini. Tapi tak membedakannya, sekali buruh kami tetaplah hanya seorang buruh angkut. Kupercepat langkah kakiku bersama kedua sobatku agar pekerjaan kami cepat selesai. Ku lihat sebuah jam dinding terpampang di sebuah warung pasar tradisional yang menunjukkan pukul tujuh kurang lima belas menit. Langsung kupakai seragam sekolahku dan berlari meninggalkan pasar ini bersama mereka.
            Jarak sekolahku yang biasa kami tempuh dengan berjalan kaki memerlukan waktu sekitar setengan jam. Tetapi pagi ini kami bangun agak kesiangan, jadi kami harus menempuh jarak ke sekolah dengan waktu hanya lima belas menit saja.Pukul tiga pagi menurut kami sudah kesiangan karena biasanya pukul setengah tiga pagi kami sudah beranjak menuju ke lembaga.
 Tak kuhiraukan jalanan yang terjal dan sampah-sampah yang berserakan ini. Aku terus berlari mengejar waktu, mengejar teriknya mentari dari ufuk Timur. Kancing seragamku yang tinggal tiga biji dan tampak kumal ini tak kuacuhkan sedikitpun.
            Hamparan sawah membentang luas di hadapanku. Berjajar  tanaman padi yang tampak menguning dengan senyum para petani yang menggairahkan. Terus kutapakkan kakiku untuk terus berlari menuju ke SMA Sinar Bakti. Satu-satunya SMA yang ada di Desa Damas ini. Desa luas yang terpencil, jauh dari keramaian kota.
            Tapi kami sangat beruntung bisa melanjutkan sekolah, yang menjadi impianku seperti saat ini.  Aku hanyalah seorang anak nelayan miskin  dari kampung sebelah, yang bercita-cita melanjutkan sekolah di SMA ini. Karena keterbatasan pendidikan di kampung asalku. Dengan berjarak 30 kilometer, aku bersama ayahku dapat mencapai Desa ini menaiki sepeda bututnya . Sampai aku bertemu dengan Sodiq yang ternyata sekampung denganku dan Ardo meskipun ia anak asli dari desa ini.
Tetapi kami sama, hanyalah seorang anak nelayan miskin.  Kami bertiga tinggal bersama dalam sebuah tempat penyewaan dengan harga murah karena tempat ini dulunya adalah bekas gudang sisa-sisa kardus yang masih tampak berantakan dimana-mana. Hanya menyisakan sebuah kamar kecil untuk kami bertiga.
            Kami jauh dengan kampung halaman, tetapi tak memberatkanku untuk terus menuntut ilmu. Meskipun kami harus bekerja untuk membiayai sekolah dan meringankan beban orang tua. Memang,  jarang ada anak seusia kami yang hidup seperti ini. Karena kami anak lelaki kampung Pangandaran sudah semestinya mampu memenuhi hidup sendiri seperti ini.  Anak-anak lulusan SMP di kampung kami, kebanyakan tidak meneruskan sekolahnya dan hanya menjadi buruh angkut seperti kami.
****
            “Arey !!!”, bentak Pak Hangkoro seketika melihatku berlari menuju halaman sekolah. Lihatlah dirimu itu, kau tak tampak seperti pelajar pada umumnya dan lagi-lagi kamu datang terlambat ke sekolah. Apalagi dengan kedua sobatmu itu”, lanjut Pak Hangkoro sambil menunjuk Sodiq dan Ardo yang setengah berlari menyusulku.        
            “Saya begitu kecewa dengan kalian, kancing baju kalian yang tak lengkap apalagi seragam yang kumal seperti itu, tak layak kalian sekolah disini !!!”, bentaknya.
            “Asal bapak tahu ya ! kami ini salah satunya murid teladan di sekolah ini, bukan seperti anak bapak yang bodoh itu, apalagi dia juga tidak diterima di SMA ini”, ejek Ardo yang tak mau kalah dengan Pak Hangkoro.
            “Eh.....apa-apaan ini, kamu sudah mulai berani ya dengan saya, saya bisa saja mengeluarkan kamu dari sekolah ini”, katanya kasar.
            “Maafkan kami Pak, kami berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan kita lagi”, kataku pelan sambil memegang bahu Ardo agar emosinya tidak memuncak lagi dan mencegah agar kepalan tangannya tidak sampai ke muka Pak Hangkoro.
            “Hari ini kalian tidak boleh masuk ke kelas, mulai detik ini bersihkan seluruh kamar mandi yang ada di sekolah ini sampai pulang sekolah nanti”, balasnya dan langsung bergegas meninggalkan kami.
****
            “Bangsat !! kau Ar... !! gara-gara kamu, kita jadi nggak bisa masuk kelas,” bentakku pada Ardo. “Asal kamu tahu Rey, harga diri kita sudah diinjak-injak oleh Pak tua itu, kamu mau orang miskin seperti kita tidak bisa maju karena direndahkan oleh orang seperti itu”, balasnya tak kalah.
            “Hey !  kayak anak kecil saja kalian, memang betul perkataanmu Ar, tapi tak semestinya kamu bicara seperti itu, kamu mau jika dia mengeluarkanmu dari sini. Kita memang membencinya, tapi tak semestinya kita berbicara kasar dengannya. Kita harus bersikap dewasa, menghadapi segala tantangan ini. Dan persahabatan kita tidak boleh putus hanya karena masalah sekecil ini”, kata Sodiq yang sedari tadi hanya diam.
            Hari demi hari silih berganti. Tak terasa hari yang kami tunggu akhirnya datang juga. Setelah dua tahun menempuh pendidikan di SMA ini, akhirnya akan ditentukan penilaian raport kami dan sang juara kelas kali ini.
Ayahku jauh-jauh datang menaiki sepeda bututnya hanya untuk melihat seberapa jauh kemampuan anaknya saat ini. Pengambilan raport berlangsung dalam sebuah aula yang telah disiapkan tempat duduk berurutan dengan juara yang diperoleh masing-masing. Memang, setiap kali pengambilan raport selalu begini.
Alhamdulillah peringkatku naik dari juara delapan menjadi lima dari 412 murid. Sedangkan Ardo, ada di juara ke tujuh. Dan Bakti tetap dengan mendapat peringkat ke satu.
Tampak senyuman di raut wajah ayah. Betapa puasnya beliau akan peringkatku ini. Aku takkan mengecewakanmu dan tunggu aku untuk mengangkat derajatmu yah!!.
****
Selama berbulan-bulan kami menjalani hari-hari seperti biasa. Sampai suatu saat aku mulai berfikir, akankan aku bisa melanjutkan sekolahku esok ? muncul dalam benakku pemikiran-pemikiran itu.
Aku mulai merasa lelah, dan patah arang menjalani kehidupanku ini. Untuk apa aku meneruskan ke SMA, toh esok hari nanti aku takkan bisa melanjutkan sekolah yang lebih tinggi lagi. Apa gunanya aku bekerja sekeras ini untuk membiayai sekolahku, tapi pada akhirnya aku takkan bisa menggapai mimpi-mimpiku.
Aku tlah kehilangan akal dan semua semangatku. Untuk apa aku mengumpulkan uang dari hasil kerjaku ini yang takkan cukup membiayaiku ke perguruan tinggi.
Semua pekerjaankupun jadi terbengkalai. Bahkan, seminggu ini aku tak masuk sekolah dan hanya merenungi nasibku yang diambang batas ini. Bujuk rayu dari kedua sahabatku tak cukup untuk menyemangati hidupku.
Hingga pada waktu pembagian raport semester satu ini, nilaiku merosot tajam. Aku hanya memberikan angka 20 kepada ayahku. Tampak senyuman dari raut wajah ayah yang tetap sama seperti dulu, pada waktu aku masih mendapat peringkat ke lima.
“Rey....!!!! apa sih maumu itu, apa kau tak melihat perasaan bangga ayahmu kepadamu, meskipun kau tak seperti dulu lagi. Dia jauh-jauh datang kemari tapi apa yang kau berikan padanya, hah !! apa !!!”, bentak Ardo padaku.
“Ingat Rey, dari awalpun kita selalu bersama-sama menuntut ilmu, maka di akhirpun kita juga harus selalu bersama. Peganglah tangan kita dan berjanji untuk bersemangat layaknya Sang Pemimpi”, sambung Sodiq dengan semangat.
“Kita disini untuk belajar. Belajar untuk menghilangkan kebodohan dan ancaman dari lawan. Membangun negara untuk masa depan kita. Kita harus berjuang mendapatkan beasiswa itu. Hanya tiga  murid terpilih yang lolos dalam seleksi itu. Beasiswa di salah satu perguruan tinggi ternama di Mesir, Al-Azhar University. Itulah impian kita. Kesempatan itu tak boleh kita sia-siakan dan itu tidak terjadi dua kali, ingat itu Rey!”, sambung Ardo.
Air mata mulai membasahi pipiku, dan tak bisa kutahan lagi. Memang benar semua yang mereka katakan.
Seringkali orang berlatih untuk menjadi sukses, padahal seharusnya mereka berlatih untuk menghadapi kegagalan. Kegagalan jauh lebih umum daripada sukses. Kemiskinan jauh lebih menjamur daripada kekayaan. Dan kekecewaan jauh lebih normal daripada kepuasan.
Langsung kugenggam erat kedua tangan mereka. Dan kami langsung berlari menelusuri pinggiran Pantai damas. Kita akan terus berlari layaknya Sang Pemimpi, yang takkan pernah lelah untuk menjadi yang terbaik di dunia ini.
Persahabatan merupakan hadiah seorang teman untuk hidupku. Suatu saat nanti, kami yakin Tuhan akan memberikan kesempatan untuk kita menjadi yang lebih baik. Dengan semangat dan keikhlasan. Tegarlah Sang Pemimpi !!!!! Jangan takut untuk maju !!!!!!!!!!!!!!!!

“Imagination is more important than knowledge. Knowledge is limited. Imagination encircles the word”.....
“Kesenangan berasal dari dunia eksternal, sedangkan kebahagiaan berawal dari dunia internal. Yaitu dari hati dan pikiranmu sendiri”.....

THE END




Aku terinspirasi membuat cerpen ini dari sebuah film 'Sang Pemimpi' dengan novel yang sama karya Haruka Hirata yang mebuatku tersentuh dengan pengorbanan sekelompok remaja untuk menggapai sebuah cita-cita. Untuk para pemuda sebagai penerus bangsa...cayoo!! gapailah mimpimu setinggi langit, tp jgn hny bermimpi tp dengan berdoa dan berusaha !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Cerpen_ku 2

BAYANGMU  YANG  MENGHILANG....
oleh : Sanyya Regina Delinda
“Ma......!!!!!, Velent berangkat dulu yahh !!!!! Dahh... !!!! Assalamualaikum”, kataku terburu-buru sambil melangkahkan kaki keluar rumah dan tak lupa melahap sepotong roti yang terhidang di meja makan. “Waalaikumsalam !!!! hati-hati yah sayang”, balas mama sambil melambaikan tangan menuntun kepergianku. Hari ini begitu sialnya aku, setelah begadang semalaman menyelesaikan tugas-tugas mading sekolah ditambah lagi banyaknya ulangan di kelasku.
Pancaran terik mentari tak menghentikan langkahku menuju tempat yang aku tuju. Hembusan angin pagi seakan hilang ditelan kebisingan kota,  apalagi suara angkutan-angkutan umum yang mulai memekakkan kedua telingaku.
Aku mulai berlari kecil menuju ke halte, depan blok rumahku. Karena pagi ini Rendy sudah berangkat duluan ke sekolah dan yang lebih sialnya lagi papa berangkat lebih awal dari biasanya,  karena ada meeting di kantornya.
“Aduhh..!!!! sialan..!!!!! udah jam tujuh kurang sepuluh menit nih !!! lama banget sih bisnya”, gerutuku sambil mondar-mandir tak tentu arah. Apa jangan-jangan sopir bisnya udah tahu lagi,,, kalau aku bangun kesiangan, jadi dia sengaja menunda keberangkatannya. “Arrrgghhhhh tidaakkkkk!!!!!!!!!!”.
Tampak asap kendaraan  yang mengepul dihadapanku, dan akhirnya ada juga bis yang datang. Langsung kulangkahkan kakiku masuk ke dalam bis tanpa berbasa-basi lagi.                “Degg......!!! aku baru ingat pesan mama kalau harus menaiki bis jurusan Banyu Biru yang searah dengan sekolahku.
Baru pertama kalinya aku naik bis umum seperti ini apalagi aku tak mengerti bagaimana cara membayar, apakah harus membayar langsung kepada kernetnya ataukah pada waktu turun dari bis. Hmmm, jangan sampai aku salah memilih bis, aku tak mau kalau pengalaman pertamaku naik bis jadi gagal.                                                                                                                                                                                      Sesaknya ruangan di dalam bis ini membuatku enggan menanyakannya. Tapi apa boleh buat  daripada aku kesasar entar malah jadi berabe kan!! “Pak Kernet !!! emmm....ehh apa bis ini melewati SMA Harapan Bangsa??”, tanyaku sedikit linglung. “Haa..ha...haa....”, para penumpang pun juga ikut menertawakanku. “Hufftt,,,, apa sih salahku sampai-sampai ditertawakan seperti ini, lebih baik bertanya kan  daripada sesat dijalan ?”.
Akhirnya aku mendapatkan bis yang kedua kalinya tanpa harus menunggu berlama-lama. Kutajamkan mataku ke sebuah tulisan yang menempel di belakang bis itu “Banyu Biru”, dan tak salah lagi ini memang bis yang aku tuju.
Tet.......tet.......tett....!!!!!!!!!!!!!  terdengar bunyi bel sekolah yang melintasi di pendengaranku. Aku langsung berlari menuju ke halaman sekolahku, tapi....”sreetttt..!!!!, Pak Satpam keburu menutup pintu gerbangnya, padahal aku hanya berjarak dua meter dari pintu.
“Pak !!! bukain pintunya dong !!!!!! perhitungan banget ..... masak bapak enggak kasian sih kalau aku baru saja ketinggalan bis”, gerutuku memelas. (sebenarnya sih bukan ketinggalan, lebih tepatnya kesasar tapi malu dong entar malah dikirain blo’on)
Akhirnya Pak Satpam mau membukakan pintu gerbang karena wajahku yang mulai memelas. “Braakkkkk!!!! Kubuka pintu kelasku, dan terlihat semua murid yang duduk dengan rapinya mengerjakan soal ulangan , mungin karena takut memandang sorotan mata dari Mr. Killer yang tak pernah mengalihkan pandangannya dari mereka. Berbagai tawa mereka meledak seketika melihatku dan membuatku jadi linglung. Rambut panjangku yang lusuh tergerai, keringatku yang bercucuran kemana-mana, apalagi seragam sekolahku yang tampak lusuh dan berantakan.
“Emm....... maaf  Pak tadi saya eh...eh... kena macet di jalan jadi saya terlambat, tapi cuma lima menit doang kan Pak !!! he...hee “, kataku mencari-cari alasan.
Setelah bel tanda beristirahat .........................                                                                                         “Ren !!!! yuk ke kantin”, kataku pada Rendy yang kebetulan kelas kami bersebelahan. Rendy adalah sobat sejatiku saat kita masih duduk di bangku SMP, tapi setelah SMA dia memilihku menjadi kekasihnya. Dia sangat menyayangiku, begitupun aku juga sangat sayang padanya sebagai cinta pertamaku.
“Vel....!!!!! akhir-akhir ini kita jarang banget deh jalan bareng, bukannya aku menghalangi kamu untuk jadi penulis tapi berangkat sekolah pun kita juga enggak seperti dulu, katanya to the point. Setelah SMA ini, aku memang menjadi salah satu penulis majalah bulanan sekolahku. Tak jarang pula aku mengarang cerpen-cerpen yang kemudian aku kirimkan ke redaksi majalah, meskipun tak jarang pula tulisanku hanya dimuat di majalah Horison.                                          “Maafkan aku Ren, tapi aku enggak bisa ninggalin duniaku ini, tapi aku janji akan selalu meluangkan waktu untukmu”, balasku sungguh-sungguh.
****
Hari Minggu pun tiba. Aku berencana akan jalan-jalan ke mall bersama Rena, teman sekelasku karena hari ini Rendy sedang ada latihan basket di sekolah, jadi....... aku harus memakluminya.  Setelah seharian nonton bioskop dan shoping-shoping mengitari mall akhirnya kami sepakat untuk pulang.
Tetapi sesampai di depan sebuah restaurant yang cukup ramai, Rena mengatakan kepadaku bahwa dia melihat seorang cowok yang mirip dengan Rendy dan dia sedang asyik makan bersama cewek lain. Tapi setelah aku melihatnya sendiri, aku tak melihat seorang yang katanya mirip dengan Rendy itu. Lagipula aku juga tak percaya, karena hari ini dia ada latihan di sekolah dan meskipun dia tidak latihan aku percaya bahwa Rendy selalu menyayangiku, dan takkan pernah menduakanku.
Keesokan harinya di kantin sekolah....                                                                                                         Aku dan Rendy bersama dengan teman sekelasnya, namanya Sindi. Mereka berdua begitu akrab membahas tentang tugas makalahnya di kelas. Aku hanya bisa diam karena tak tahu apa yang mereka bahas (daripada kelihatan linglung dan enggak nyambung, mendingan diam saja).  
Setelah pulang sekolah aku melihat Rendy jalan berdua dengan Sindi. Aku hanya bersikap biasa saja karena mereka hanyalah teman sekelas. Kubuang jauh-jauh pikiranku yang kotor itu. Mungkin dia kesepian karena akhir-akhir ini aku sering sibuk mempersiapkan lomba mading di luar kota. Dan mungkin dia membutuhkan seseorang untuk diajak curhat.
*****
Begitu senangnya aku hari ini. Karena lomba mading sudah usai dan alhamdullilah SMA kami mendapat peringkat ke 2 se-Provinsi. Lain dari itu, sekarang aku jadi lebih bebas menikmati dunia ini tanpa disibukkan oleh pekerjaan apapun.
Tiba-tiba Rina menelefonku. Dia ingin membahas sesuatu  yang sangat penting katanya. Diapun langsung ke rumahku dan tanpa dikomando langsung bergegas menuju ke kamarku. “Vel !!! katanya tiba-tiba, membuatku kaget. “Apaan sih Ren, bikin kaget aja”, bentakku.
Sebetulnya aku tak mau cerita soal ini, tapi aku kasian sama kamu Vel”, sambungnya. “Emangnya ada apaan sih, jelasin dong?”, jawabku semangat. Emm.. pada waktu kamu enggak masuk sekolah, aku sering lihat Rendy sama teman ceweknya. Kukira hanyalah teman biasa, tetapi pada waktu aku nonton pertandingan basket sekolah kita dengan SMU Merdeka, aku lihat cewek itu begitu menyemangati Rendy. Dan yang lebih parahnya lagi setelah Rendy berhasil mencetak gol, cewek itu langsung memeluknya erat. Meskipun murid-murid seantero sekolah memandanginya, kata Rena membuat mataku terbelalak. “Dan yang membuatku tak percaya bahwa Rendi membalasnya dengan mencium pipinya meskipun banyak murid yang bersorak-sorai”, tambahnya.
Aku begitu kecewa setelah mendengar kata terakhir Rena. Ada rasa tak percaya dengan semua kata-kata Rena. Tapi mana mungkin dia membohongiku. Aku tahu sorotan matanya yang sungguh-sungguh terhadapku.
Butir-butir air dikelopak mataku sudah tak bisa kubendung lagi. Rasa sedih, kecewa, bercampur dengan emosi, itulah yang ada dibenakku saat ini. Aku begitu kecewa dengan Rendy. Teganya dia selingkuh dibelakangku saat aku berjuang keras membanggakan sekolah kita.
Aku tak tahu harus berkata apa. Jalinan asmara yang telah kami bina, kandas sudah dengan alasannya yang tak bermutu. Kesepian...... itulah kata-kata terakhirnya di SMS. Rasa emosiku, ingin segera membunuhnya esok di sekolaah (gag segitunya kale!!!!!!!). Aku ingin menamparkannya keras dan mempermalukannya di depan semua murid.
****
Pagi harinya di sekolah.........
Seluruh materi pelajaran hari ini sukses tak dapat aku serap di otakku. Ingin rasanya sepulang sekolah nanti menghajarnya. Tapi aku tak bisa. Karena kulihat sosok Rendy lewat dihadapanku dengan cewek itu menaiki motornya.
 Aku mengucak mataku berkali-kali. Dan ternyata aku tak bermimpi. Ternyata dia juga berani selingkuh dihadapanku. Aku yakin dia melihatku, melihat akan ketidak berdayaanku di sini. Padahal selama ini perasaan burukku tentangnya telah aku buang jauh-jauh. Ternyata aku salah tentangmu.
                Brakkkkkk !!!!!!!!!!!!!!! seketika tubuhnya menggelepar karena dorongan kuat otot-ototku yang telah aku latih sejak jauh kemarin. Aku menjadi lebih emosi setelah melihat wajahnya yang beringsutan itu. Kekuatan kedua tangan ku menjadi lebih  kuat dibanding hari-hari biasanya. Segala amarahku yang telah aku pendam akhirnya tiba juga pembalasannya.
                Kurelakan membolos pelajaran pertamaku untuk ini. Meskipun puluhan mata menatapiku, tapi kuacuhkan semua. Tanpa berbasa-basi aku langsung berlari meninggalkan lapangan basket, meskipun dibelakang sana Rendy meminta maaf kepadaku. Tapi semua itu terlalu kurang bagiku. Aku takkan pernah memaafkannya sekalipun dia terjun ke laut.
*****
Tetesan air hujan mulai membasahi tubuhku. Malam ini begitu dingin, sampai-sampai tak terasa denyut nadiku. Tak kuacuhkan butiran bening air hujan yang mulai membasahiku. Segala penatku harus hilang malam ini. Semua bayangmu harus segera hilang dari hatiku.
Kuhentikan langkah kakiku menuju ke sebuah tepi sungai. Kupandangi bayanganku di atas air. Kuteringat semua tentangmu. Ragamu...Bayangmu... dan seluruh angan tentangmu. Sehingga aku sadar, bahwa Tuhan memberikan jalan yang terbaik untukku dan untuknya. Sekarang aku akan melupakanmu dan semua kenangan tentang masa lalu kita. Mungkin Tuhan akan memberikan seseorang yang lebih baik darimu. Esok hari nanti.....
Mungkin  inilah puisi terakhirku untukmu......
            Hati ini terasa begitu sesak
                Melihat bayangmu dengannya
                Hanya luka dan sesal
                Yang kau balaskan untukku
                Seluruh pengorbananku tega kau sia-siakan
                Kau lebih memilih dengan dirinya
                Dan meninggalkanku sendiri....
                Tergelepar di tengah kegelapan
                Dan sepi...............
                Karena bayangmu.....yang mulai menghilang.......
             
                                                

Sabtu, 04 September 2010

Ditemukan Spesies Hewan Purba Yang Masih Bertahan Sejak 350 Juta Tahun Yang Lalu

Mereka adalah binatang sejenis udang yang hidup di air tawar dan lahir dari telur-telur kecil, triops kadang-kadang di sebut sebagai udang kecebong atau udang perisai.



Mereka biasa hidup di kolam atau genangan berair tawar dan tempat-tempat lain yang cukup tinggi datarannya, bisa di bilang triops adalah fosil yang hidup (spesiesnya sudah bertahan sekitar 200-350 juta tahun yang lalu).

Triops terbagi kedalam beberapa jenis spesies, namun yang akan dibahas kali ini adalah jenis dari Triops Longicaudatus, karena Triops longicaudatus adalah Triops yang paling gampang dipelihara dan jumlahnya masih banyak didunia.



"Triops" adalah kata yang berasal dari Greek yang berarti "Tiga Mata". Mereka diklasifikasikan sebagai "crustacean" (binatang air yang berkulit keras). Walaupun triops terlihat seperti trilobite, triops bukanlah bagian dari trilobites.

Rata-rata hidup Triops Longicaudatus adalah 1-3 bulan, tapi kalau di rawat baik-baik usia Triops Longicaudatus bisa mencapai 3 bulan dan panjang tubuh triops bisa mencapai 5 cm.

Fase Pertumbuhan Triops Longicaudatus




Triops telah menetas dari telur.


3 Jam kemudian setelah menetas,
batang tubuh Triops mulai terbentuk.



Setelah 7 jam.


15 Jam kemudian,
Triops mulai menunjukan tanda-tanda tahap kedewasaannya.



24 Jam setelah menetas,
Triops sudah sangat mendekati tahap kedewasaan



Setelah 48 jam,
Triops sudah mencapai tahap dewasa.
Struktur tubuh tidak berubah lagi
hanya makin membesar dan memanjang saja triopsnya.

This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 760x507.


Triops Dewasa.


Struktur tubuh Triops Longicaudatus


Warna tubuh triops biasa berwarna hijau, abu-abu, kuning, kecoklatan dan uniknya triops adalah: triops perempuan bisa memproduksi telur tanpa bantuan seksual dari triops lelaki.




Walaupun triops memiliki 3 mata tapi triops tidak bisa melihat jarak jauh, triops memiliki suatu organ di kakinya yang berfungsi seperti antena untuk mendeteksi mangsanya. Triops perempuan mempunyai kantung telur di kakinya yang di urutan ke sebelas.




Triops terdiri dari Carapace, insang yang terletak di kaki dan buntut yang bersegmen. Rata-rata ukuran Triops Longicaudatus adalah 5cm, triops memiliki buntut dengan cabang dua.

Perbedaan antara kelamin Triops Longicaudatus




Triops perempuan berwarna hijau kecoklatan dan sedangkan yang laki-laki warnanya bisa dibilang hampir seluruhnya hijau. Triops laki-laki lebih susah ditemui di banding triops perempuan. Rasio perbandingan Triops laki-laki lahir di banding Triops perempuan adalah 1:100.

Alasan kenapa hidup Triops pendek



Karena triops hidup dalam genangan air sementara di alam liar, Triops menetas dari telur dalam 24 jam ketika ada hujan yang membuat genangan air. Setelah telurnya basah maka Triops akan menetas dan makan untuk bertumbuh secepat mungkin dan memproduksi telur sebelum genangan air menguap total dan kemudian akan mati. Maka triops berevolusi mengadaptasi dengan kondisinya di alam liar, itulah alasan kenapa hidup triops bisa dibilang cukup pendek.


Contoh tempat tinggal Triops

Bisa dibilang ini adalah contoh dimana Triops tinggal, biasa di sebut "Vernal Pool", vernal pool adalah kolam sementara yang terbentuk ketika musim hujan / dingin tiba. Setelah musim itu berlalu air mulai menguap dan kolamnya akan kering.



Sebelum air di kolam menguap maka Triops akan menanam telurnya, dan ketika musim hujan / dingin datang kembali, telur-telur Triops yang telah di tanam akan menetas lagi, ini adalah Life Cycle Triops di alam liar.

JaLur Kereta Paling Indah di Dunia

Wahhh !!!! that's amazing....

Adventurous Train Journey


Adventurous Train JourneyAdventurous Train Journey

Adventurous Train JourneyAdventurous Train JourneyAdventurous Train JourneyAdventurous Train JourneyAdventurous Train JourneyAdventurous Train JourneyAdventurous Train JourneyAdventurous Train JourneyAdventurous Train JourneyAdventurous Train JourneyAdventurous Train JourneyAdventurous Train Journey

Jumat, 03 September 2010

Heeehee !!!!!


Ide Sederhana yang Bikin Kita Tersenyum Simpul



Kreatifitas, satu kata dengan sejuta makna. Dengan kreatifitas hal-hal yang sederhana terkadang bisa menjadi sesuatu yang mencengangkan, menguntungkan, dan kali ini.. bikin kita senyum simpul.





















 

Sample text

Sample Text

Welc0me to my Website...Sun^_^

Sample Text

Assalamualaikum wr. wb.