Social Icons

Pages

Sabtu, 18 September 2010

Cerpen_ku 4

Karenamu ku berubah ...

Siang hari ini hawa semakin panas. Mentari pun seakan menyebar ke seluruh lapisan bumi. Mulutku ternganga, karena tenggorokanku yang mulai kering kerontang. Ingin rasanya menghilangkan dahagaku ini. Kutengokkan kepalaku ke belakang melihat kedua sobatku yang sedari tadi hanya melingak-linguk tak tahu tujuan. Mungkin sudah habis kale’, bahan yang akan dijadikan mereka untuk dikerjai.
          Aku sama sekali merasa tidak mood untuk berbuat apapun. Soal-soal fisika di papan tulis ini, seakan melayang-layang bagaikan sebuah jus jeruk yang segar. Ingin rasanya aku beranjak menuju ke kantin dan juga ingin kabur karena pelajaran-pelajaran yang membosankan ini.
          Entah, akhir-akhir ini cuaca begitu cerah tetapi semakin panasnya hawa di lingkungan sekitar. Mungkin lapisan ozon yang mulai menipis. Dan karena banyak terjadi global warming atau apalah...
****
          “Tet.....tett...........tettt !!!!!!!!!! terdengar bunyi bel tanda beristirahat yang mulai membuyarkan lamunanku. Langsung kutarik erat tangan Vina dan Reksa tanpa menghiraukan jeritan mereka.
          “Mbak, jus jeruknya empat yah !!!”, pintaku pada seorang pelayan kantin. Kulihat kedua sobatku yang langsung berstrategi untuk menjahili murid-murid di kantin ini. “Ahh, betapa segarnya jus ini, bagaikan surga dunia rasanya. Sampai-sampai dua gelas jus ini tak tersisa dimejaku. Akupun jadi bersemangat seperti biasannya.
          “Hey cewek cupu !!! minggir dong, ini meja gue !”, bentak Vina pada seorang cewek culun berkacamata yang sedang duduk di bangku kantin. “Iya !! emang loe mau kalau kacamatamu itu kubuang ke selokan”, lanjutku sambil merebut kacamata darinya. “Ini meja kita tahu, kita kan pengen dekat dengan taman jadi loe minggir dehh !!”, kata Reksa yang tak kalah jayus.
          De’Girlstair, itulah nama geng kita. Siapa sih yang nggak kenal kita ? Bahkan cowok-cowok pun pada ngantri cuma untuk kenal kita doang. Pokoknya kita hobi banget deh ngerjain orang. Tapi kalau soal barang-barang terbaru, kami selalu up to date deh pokoknya. Sehari-haripun kita selalu bahagia seperti ini. Digandrungi banyak cowok-cowok yang keren dan tajir.
****
          Tapi, kali ini ada yang mulai mengganjal dipikiranku. Entah apa yang kurasaka ini apa memang dari hati yang terdalam. Aku melihat dirinya sewaktu aku berada di kantin. Setelah aku menyiram temannya yang lugu itu dengan air minum. Kelihatannya dia marah padaku tapi dia tak membalasku dan langsung mengacuhkanku.
          Dia adalah Reihan. Dan baru kusadari ternyata dia bersebelahan kelas denganku. Di mataku dia begitu menawan. Tubuhnya yang ideal dan tinggi, apalagi wajahnya begitu tampan menurutku. Sebetulnya bukan itu yang aku suka darinya. Tetapi karena sifatnya yang pendiam itu beda dari setiap cowok manapun dan bisa membuatku terpana pada pandangan pertama. Apalagi dia juga smart dan pernah menjuarai di perlombaan astronomi.
          Dari semua itu, kini aku merasa ada yang berbeda. Sudah kucoba untuk melupakannya tetapi tetap saja tak bisa. Dia selalu ada dipikiranku. Setiap aku melangkah, tetap saja hanya angannya yang ada di benakku.
          Hingga suatu hari aku memberanikan diri untuk meminta maaf padanya tentang kejadian dulu, meskipun aku sedikit gengsi. Tetapi dia malah menyuruhku untuk meminta maaf kepada temannya yang aku kerjain. Padahal temannya itu tak marah padaku. Entah kenapa dia selalu membenciku. Dia bicara padaku kalau seseorang itu tidak selamanya bisa dipermainkan.
****
          “Rei, elo masih marah sama gue yahh !!”, kataku padanya sambil ku pegang tangannya. “Hey, cewek belagu kenapa sih kamu selalu mendekati aku, apa jangan-jangan kamu akan membuatku jadi korbanmu selanjutnya”, bentaknya padaku dan langsung pergi menampakkanku.
          Rasanya hatiku ini begitu hancur. Selama ini tak seorang pun yang berani bicara kasar padaku. Tetapi dia.....                            Apa sih salahku padanya sehingga dia begitu marah padaku. Selama ini banyak cowok yang aku tolak, tetapi mengapa malah sebaliknya. Dan berapa kali aku mempermainkan seorang cowok, sekarang aku yang mengalami buah dari perlakuanku itu sendiri. Aku merasa kali ini menemukan cinta pertama tapi itu tak mungkin bagiku.
          Akupun mulai sadar akan kebodohanku selama ini. Mungkin dia tak menyukai sifatku selama ini. Yang mudah merayu seseorang. Dan karena ucapannya itu aku jadi sadar. Betapa jeleknya hatiku ini di matanya.
          Berhari-hari kucoba untuk menjalani hidup menjadi yang lebih baik. Sifatku yang dulu kini tak bersisa. Sampai kedua sobatku mulai membenciku, tapi tak kuhiraukan mereka. Karena hanya dia yang selalu ada di pikiranku. Kurelakan semua hanya untuk dirinya. Memang hanya dia seorang yang selalu terbayang.
          Selama ini aku hanya menjalani hidup sendiri. Mungkin karena karma, apa yang telah aku lakukan pada teman-temanku. Mungkin mereka tak percaya kalau aku telah berubah. Dulu aku memiliki segalanya. Teman, kecantikan, dan penampilan. Tapi sekarang......
****
          Hingga pada waktu partnight di sekolah.....
Aku hanyalah seorang diri. Dengan gaunku yang sederhana. Aku tak mengharapkan apapun untuk diriku ini. Tetapi malah kekecewaan yang menghampiriku. Aku melihat Reihan bersama seorang cewek. Meskipun dia bukan siapa-siapaku tapi aku merasa kecewa sekali. Reihan yang sangat indah dimataku saat itu, malah membuatku jatuh. Apa gunanya selama ini aku berkorban terus deminya. Aku telah kehilangan semua hidupku karenanya. Kini tiada guna lagi semuanya.
          Malam ini aku merasa kecewa sekali padanya. Derai air mata jatuh di pelupuk mataku. Menggenang lalu jatuh. Aku tak tahan melihatnya lagi. Langsung kubergegas meninggalkan tempat ini. Meskipun hujan deras mengguyur tubuhku ini. Aku terus berjalan tak tentu arah. Semua pikiranku telah terbang malam ini.
          “Ya Allah ampuni kesalahanku selama ini, inikah cobaanmu untuk diriku yang bejat ini”, teriakku. Aku seperti tak sanggup menghadapi tantanganmu ini Ya Allah.
          Tiba-tiba aku merasa ada yang menyentuh pundakku ini. Kutengokkan badanku yang lemas ini. Kupejamkan mataku berkali-kali dan ternyata aku tak bermimpi. Dia memang Reihan.
          “Rei, kenapa kamu kesini, bukannya kamu bersama cewek kamu”, kataku sedikit keras karena hujan deras yang mengguyur kami. “Itu bukan cewekku Tiara”, jawabnya singkat yang membuatku kaget tak percaya. “Sebenarnya aku pengen ngomong sama kamu malam ini”, kata Reihan sambil menggenggam erat kedua tanganku.
          “Aku sayang kamu Ra !!!”, katanya tiba-tiba. Maafkan aku jika selama ini aku berusaha untuk merubah hidup kamu. Bahkan kejadian tadi sengaja aku rencanain buat kamu. Kamu lebih cantik Ra, jika seperti ini”, sambungnya. Kepeluk tubuhnya erat. “Aku juga sayang kamu Rei”, balasku. Terimakasih buat semua yang kamu lakukan buatku. Kau membuat hidupku menjadi lebih baik. Aku berjanji takkan mengecewakanmu untuk selamanya......

Cinta kami bagaikan panasnya api dan dinginnya air. Salah satu sifat itu mengalahkan sifat yang lainnya. Sehingga menjadi sebuah cinta yang utuh. Penuh dengan semangat dan pengorbanan. Dengan hilangnya panas api tersebut berubah menjadi sebuah semangat untuk pengorbanan cinta abadi......







THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Welc0me to my Website...Sun^_^

Sample Text

Assalamualaikum wr. wb.